Hey readers :)
dari sekian banyak proses perjalananku selama bikin skripsi, ternyata ada proses yang aku alami dan menyampaikan aku pada suatu titik dimana aku menyadari hidupku memang harus di refresh lagi...
ada beberapa poin penting yang aku peroleh :
aku memulai kebahagiaanku, dengan berhenti membandingkan hidupku dengan hidup yang lain....
Pada akhirnya tidak akan pernah sama antara hidup manusia satu dengan manusia yang lainnya. Membandingkan hidup orang laind engan hidup kita hanya akan menambah berat langkah kita dalam melangkah. kemudian..
Ak memulai kebahagiaan dengan menyukai hal-hal yang aku jalani, menikmati setiap proses kehidupan....
karena aku menyadari, hidupku tidak menyediakan fasilitas "pengulangan". Waktu yang aku jalani hari ini, tidak mungkin akan terulang pada hari berikutnya. Semua manusia hanya akan hidup sekali dan apa artinya aku hidup sekali jika aku menghabiskannya dengan hal-hal yang tidak aku sukai? Setiap proses kehidupan menempatkan aku pada bagian "bahagia" dan "kecewa" secara seimbang, dan aku berusaha menikmati semua itu karena pada akhinya keduanya akan memberikan pembelajaran padaku...
Oleh karena itu, aku memulai kebahagiaan dengan berhenti bertanya "Tuhan, apa alasan smua ini terjadi" dan menggantinya dengan "terimakasih Tuhan"
kebanyakan orangs elalu bilang "Everything happen for a reason". Ya, aku tau dan paham. Tapi dengan banyaknya hal yang datang padaku, aku mulai menanyakan " What the reason is?". aku mencari-cari jawaban atas pertanyaanku, setiap aku mencari dan mencari yang ada jawaban itu semakin sukar untuk aku temukan. Hingga pada akhirnya, aku menyadari, nggak perlu mencari semua jawaban itu karena jawaban itu akan datang dengan sendirinya seiring dengan perjalanan ini membawaku pada sebuah pembelajaran. Yang harus aku lakukan hanyalah "Terimakasih Tuhan" karena dengan semua ini aku ditempa dan tumbuh lebih kuat dari sebelumnya :)
lalu aku belajar tentang kesederhanaan. apa sederhana ?
Ak memulai kebahagiaan dengan menyederhanakan sgla urusan, tentang apa yg perlu dpikirkan dan tidak perlu dipikirkan.
aku mengajari otakku untuk menyeleksi mana yang harus aku ingat dan mana yang harus aku abaikan. Aku mengingat segala hal dapat membuatku seakan mampu terbang untuk menggapai mimpiku, membuatku bersemangat di setiap harinya, merasakan warna - warna kehidupan. Aku menyingkirkan segala hal yang membuatku marah, sedih, dan kecewa. Aku belajar untuk menempatkan masa laluku ditempat yang benar. Masa lalu mampu menjadi pembantu yang baik, tapi majikan yang buruk. Pembantu yang akan membantu kita untuk tidak terjatuh lagi, namun jika kita terlalu mengingatnya hingga membuatnya mampu seperti majikan yang mengontrol hidup kita, itu hanya akan membawa kita pada penyesalan. Aku juga membuang kekawatiranku akan masa depan, karena kenyataannya aku juga tidak tinggal di kedua masa ini. Masa depan dan masa lalu. Aku tinggal di "masa kini" masa dimana aku harus menunjukkan yang terbaik dariku agar dikemudian hari aku dapat memetik apa yang telah aku lakukan di hari ini. Push to the limit, grow out our potency :)
hingga pada akhirnya,
aku menyadari sesederhana itu bahagia :)
aku mampu memetik kata "bahagia" bukan hanya sekedar mengucap kata "bahagia"
tidak perlu orang lain untuk mengusahakan diri sendiri bahagia, karena kita yang bertanggung jawab atas kebahagiaan kita. Jika kita mengharapkan orang lain mengusahakan kebahagiaan untuk kita, kita mungkin akan menuai kekecewaan. Bukankah lebih bijak, kita mengusahakan kebahagiaan kita sendiri kemudian mengusahakan kebahagiaan untuk orang di sekitar kita?
dhita, ni aku irsyad, aku pembaca setia blog km lohhh... haha
BalasHapus