Guten Abend, wie geht's ?
apapaun keadaan kalian hari ini, bagaimanapun perasaan kalian hri ini, tetep semangat yaaa :)
hari ini lgi pengen ngeshare soal salah satu bintang yang pernah "mucul" dalam sjarah Manchester United, sekaligus pemain kbanggaan Inggris Raya. dulu pertama kali kenal nama ini, pas lagi baca artikel soal Tragedi Munich. and you know what, i've found......
DUNCAN EDWARD
nahhhh, siapa diaaa ???
Duncan Edwards (1
Oktober 1936 - 21 Februari 1958) adalah seorang Inggris pemain sepak
bola yang bermain untuk Manchester United dan tim nasional Inggris
tersebut . Dia adalah salah satu dari Busby Babes .
the busby babes
namun karena adanya tragedi munich, yaitu kecelakaan yang terjadi pada bandara munich, Duncan edward terdaftar sebagai salah satu dari delapan pemain yang meninggal
kalo pengen tau tragedi munich lengkap, bisa diliat nih TRAGEDI MUNICH
Lahir di Dudley , Edwards menandatangani untuk Manchester United sebagai
remaja dan kemudian menjadi pemain termuda yang bermain di Football
League Divisi Pertama dan pemain termuda Inggris kemudian sejak Perang
Dunia Kedua . Dalam karir profesional kurang dari lima tahun ia membantu
United untuk memenangkan dua Sepakbola Liga kejuaraan dan mencapai
semi-final Piala Eropa . Dalam 5 tahun, Duncan bisa mmberikan kontribusi yang hebat untuk Manchester United walaupun usianya masih muda, makanya nggak jarang orang bilang " a boy who play like a man". karena kapasitasnya yang nggak diragukan lagi. dan nggak tau kenapa, liat videonya dr youtube aja, bisa bikin sosok dia begitu dekat. coba diliat :
kenapa dia pantas jadi legenda ???
Bermain untuk United sebanyak 151 caps, Duncan menyumbangkan 20 gol untuk United selama masa bakti 6 tahun. Cukup produktif untuk pemain yang posisi aslinya adalah seorang bek sayap. Dia adalah pemain termuda pada saat melakoni debutnya di usia 16 tahun dan 185 hari, bersama dengan Dennis Violet, Duncan Edwards merupakan beberapa pemain muda pilihan Matt Busby guna meregenerasi skuadnya yang pada saat itu terdapat banyak pemain tua. Terbukti pada tahun 1953-1954 Duncan Edwards berhasil menembus tim inti dari Manchester United dan bermain secara regular.
Sebenarnya setiap orang melihat penampilan terbaiknya di sepanjang waktu dan menjadi nomor satu. Edwards memiliki fisik yang besar dilengkapi dengan kontrol dan sentuhan bola yang sempurna. Semasa kanak-kanak dia mesuk ke sekolah sepakbola lokal Dundley saat berusia 11 tahun, di mana anak-anak lainnya sudah berusia 15 tahun. Di Old Trafford, ketika rekan satu timnya melakukan 4 putaran dalam satu waktu, dia melakukannya sebanyak 10 putaran.
Passing dan tacklingnya sempurna dan tembakannya menjadi inspirasi, dengan kekuatan kaki dan akurasi. Dia bisa dengan mudah mengalahkan lawan yang mengawalnya. Dia adalah spesialis beroperasi di lini tengah, tetapi dia sangat mumpuni di tempatkan di posisi mana pun. Dia berhasil mencetak 6 gol bersama timnas Inggris U-23 saat dia dimainkan sebagai striker. Dia juga hampir selalu memenangkan duel udara saat di tempatkan di posisi bek dan penyerang. Singkatnya, Edwards adalah pemain dengan kemampuan lengkap!
Tidak hanya memiliki fisik besar dan skill mumpuni, tetapi dia juga memiliki mental dan tingkah laku yang baik. Edwards sangat fanatik dengan permainan praktis yang digunakan membangun misteri teknik di dalam dirinya. Dia memiliki kesadran tinggi, pemberani, berkomitmen dan determinasi, dia adalah komposer sepakbola.
dan semua itu diamini sama rekan setimnya, sir Bobby Charlton, salah satu penumpang pesawat yang selamat. sir Bobby pernah bilang gini
"The only player who made me feel inferior was Duncan Edwards. If I had to play for my life and could take one man with me, it would be him."
makanya , nggak salah kalo kita ngebayangin sehebat apa skill-nya si edward ini tadi. Matt Bubsy, pelatih MU sebelum sir Alex Ferguson pernah berkata bahwa ia percaya bahwa Edwards akan “menjadi pemain terbaik di dunia”, tetapi ia tidak pernah mengatakan itu kepada Edwards sebelum dia benar-benar matang. Dia memainkan permainan kelas dunia bersama United saat membawa bola dan dia menjadi pemain terbaik saat melancarkan serangan. Posisi favorit Edwards adalah sayap kiri, tetapi dia tak segan turun untuk membantu pertahanan atau menjemput bola untuk kemudian melakukan serangan secara frontal.
Asisten Sir Matt Busby, Jimmy Murphy, memuji Edwards sebagai pemain yang sempurna: “Ketika saya mendengar Muhammad Ali dikatakan sebagai orang terbesar di dunia, saya hanya tersenyum. Anda lihat, pemain terbesar dari semuanya adalah pesepakbola asal Inggris bernama Duncan Edwards. Jika kalian menembak mata saya sekarang, saya tetap bisa melihatnya. Dia antusias untuk menjelajahi lapangan, memiliki tackling keras, selalu adil kepada siapapun, dia bisa mengukur kekuatan bola. Dia lebih dari seorang pemain. Terbesar? Dia selalu menjadi yang pertama dan dia adalah Duncan Edwards”
Duncan Edwards by Sir Matt Busby and Bobby Charlton
Daily miror , salaah satu majalah pada zaman itu, pernah menulis berita a boy who played like a man, no moment too great for big Duncan. hampir semua orang yang tau tentang dia, bakal bilang "seandainya dia hidup lebih lama....".
Edwards memimpin United menjadi tim besar Eropa saat menjuarai Piala
Eropa 1956 dan menjadikan United sebagai tim Inggris pertama yang
menjuarai Piala Eropa, ajang di mana dia harus menjadi korban bencana
Munich tiga tahun kemudian. Dia bisa bertahan hidup setelah tragedi dan
dirawat di Munich Rechts der Isar Hospital dalam keadaan kritis. Doktor
terkesan dengan keajaiban ketahan tubuh yang penuh luka Edwards bisa
bertahan sampai dua minggu.Dia meninggal tanggal 21 Februari 1958 dan itu menjadi berita duka
lanjutan bagi fans Manchester United dan dunia sepakbola. Dia dimakamkan
di Dudley Cemetery lima hari kemudian. Di tempat kelahirannya itu dia
dibangunkan nisan marmer di St Francis’s Church dan pada Oktober 1999
dia dibuatkan patung mengenakan jersey Inggris di pusat kota.
Rhyme In Peace, Duncan Edward !
GLORY UNITED !
smoga menang lawan Norwich bsk ! :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar