semuaa orang berhak mempunyai impian, termasuk aku. banyak sekali impian yang ingin aku wujudkan masih dalam rangka "membahagiakan orangtua". sekarang lagi demen - demennya bayangin pake toga, suka gemeteran sendiri pas bikin proposal skripsi, dan banyak hal absurd lainnya kalo udah nyangkut mimpi ini. oke jadi sarjana, jadi guru, itu udah masih dalam rangka "membahagiakan orangtua". tapi ada satuuu, satu keinginan yang sangat - sangat aku pengen, tentang mimpiku sendiri dan membahagiakan diriku sendiri, yaitu . . . jeng jengg. . . SEKOLAH IMPIAN, MY DREAM SCHOOL !
sengaja digedein biar keliatan keren, sekeren yang lagi nulis. Ehm.
dream school. pas lagi ngomong dream school, yang kebayang disini bukan mobil audi R8 yang nangkring di parkiran. ato cowok populer disekolah macem Goo Jun Pyo dkk, sama sekali bukan. trus apa dong apa dong? tapi coba deh liat gambaran sekolah impianku yang kurang lebih kayak gini :
keren udahan dari depannya aja,
nah yang paling pneting dan sangat penting, aku pengen banget bikin sekolah dimana siswanya itu "addicted" alias kecanduan buat sekolah. nggak kenal namanya boring, semua harus fun ! sekolah bukan sesuatu yang membebani, tapi menjadi sesuatu yang dirindukan. dan ini nih nggak gampang ! masih inget kan modelan sekolah jaman sekarang kebanyakan gurunya ngomoooooong mulu, kita berasa lagi dengerin radio dengan frekuensi yang salah. alhasil, sumpek rasanya ! belum lagi kalo ada guru yang modelan sok iye, sok killer, bener - bener purba banget kalo yang modelan kayak gini. dipikir keren apa ya ditakutin murid tuh. ditakutin tapi nggak disegani kan percuma. kalo takut, iya didepan kita takut, dibelakang kita puas - puas aja jelek - jelekin tu guru. beda kondisinya kalo segan, kalo kita segan, mau didepan atau dibelakang kita tetep menghormati dan menghargai guru itu. nahhhh, buat jadi yang beginian nih yang gak gampang !
eh coba liat ni gambar lagi :
liat tuh, siswanya belajar langsung dialam tanpa dibatasi tembok - tembok yang membosankan. seperti kehidupan kita yang selalu dipaksa masuk dalam 'kotak - kotak presepsi" kita. ada yang mengkotakkan dalam agama, dalam ras, dalam tingkat intelektual, dalam kedudukan sosial, dan itu semuaa SO LAST YEAR! aku pengen siswa yang belajar itu merasakan FREEDOM atau kebebasan. kebebasan yang bertanggung jawab. mereka mau pake baju apa, mereka mau dateng naek apa, mereka mau duduk model gimana, terserah. yang penting mereka tau ilmu dan mereka bisa menerapkannya ke lingkungan biar mereka jadi manusia yang bermanfaat. percuma pinter, banyak ilmu, kalo nggak bisa berbagi dan nggak ada manfaat buat orang lain. :)
aku masih inget banget, jaman masih bocah, masih sekolah. banyak tuh yang ngikut les guru, cuman buat dapet bocoran soal. Dan aku sendiri pernah dapet jeblok gara - gara nggak ngikut lesnya guru itu, padahal nilai ulanganku aja lebih bagusan daripada temen - temen yang les itu. sekolah jadi tempat buat jualan nile, itu yang bikin aku tambah miris. nggak ngeh aja, kan guru itu fungsinya pendidik, bukan sekedar mengajar. guru itu nanamin moral, bukan sekedar transfer ilmu. aku pengen punya sekolah dimana sekoalh itu menghargai suatu proses dan melibatkan siswa itu dalam prosesnya. seseorang agar dapat tumbuh dewasa harus mengalami beberapa siklus dalam kehidupannya, meski diantaranya kadang harus melewati sesuatu yang menyakitkan. seperti emas yang ditempa, seperti pohon beringin yang tumbuh menjadi kokoh, semua butuh proses dan waktu lama. jangan membiasakan siswa dengan sesuatu yang instan, layaknya mie instan. dampaknya buruk juga kan ?
makanya, aku harus berwawasan luas. karena aku nantinya akan menjadi guru juga setelah menyelesaikan studyku di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. untuk generasi muda yang #okesip, gurunya juga harus punya mindset #okesip juga dong. nggak kayak katak dalam tempurung. yang nantinya bisa bikin siswanya kecanduan buat belajar dan terus belajar.
selain itu harus pantang menyerah. punya mimpi yang sederhana tapi beribet gini nggak mudah, dan aku tau, konsekuensinya cobaan yang aku alami pun nggak bakal mudah. menurut Hukum Anindhyta 1, cobaan berbanding lurus dengan besarnya mimpi. semakin besar mimpi, semakin banyak cobaan. realistisnya, usahaku harus besar juga, dan nggak boleh menye - menye buat ngejar mimpi ini. kita diciptakan bukan untuk merengek, kan ?
harapannya sekolah ini bisa digunakan buat mereka - merak yang bener - bener membutuhkan tapi nggak punya biaya. otomatis ku harus sukses dulu lah ya, biar bisa membangun konsep sekolah yang kayak gini. makanya kalo mau give up sama tugas - tugas kuliah, ujian, ato apalah, langsung kebayang mimpi ini, kebayang wajah - wajah ceria anak - anak, ilang deh semua beban. kalopun harus bersusah - susah sekarang, Tuhan pasti janjikan balasan yang sepadan ! yaitu tawa candaanak - anak yang menuntut ilmu.
semoga ini benar - benar terwujud beberapa taun lagi :)
amiiiiiiin :)
bismillahirrahmanirrahim :)
Sabtu, 19 Mei 2012
SHOOT ON CAMERA
beberapa waktu ini, lagi rajin - rajinnya hunting. lumayan sih dapet beberapa pict yang lumayan enak diliat
check this !
ini lokasinya nggak jelas dimana tempatnyam yang pasti dari jembatan ini viewnya bagus banget. bisa liat jelas WADUK GAJAH MUNGKUR.
nah kalo yang ini, di manahan, ada beberapa foto lain sih, kayak gini nih
ini yang capture fotonya adek gue, namanya Agas. ini nih bocahnya
ini bocah baek banget kalo masalah foto - fotoin gue, hahahahhahahahaa !!!!
thanks lil bro !
ada lagi nih, ummm ini pas lagi di deket sawah sawah, rumput - rumput, lupa juga nama daerahnya
check this !
ini lokasinya nggak jelas dimana tempatnyam yang pasti dari jembatan ini viewnya bagus banget. bisa liat jelas WADUK GAJAH MUNGKUR.
nah kalo yang ini, di manahan, ada beberapa foto lain sih, kayak gini nih
ini yang capture fotonya adek gue, namanya Agas. ini nih bocahnya
ini bocah baek banget kalo masalah foto - fotoin gue, hahahahhahahahaa !!!!
thanks lil bro !
ada lagi nih, ummm ini pas lagi di deket sawah sawah, rumput - rumput, lupa juga nama daerahnya
Jumat, 18 Mei 2012
SAHABAT
Apa sih yg pertama kali kebayang pas denger kata sahabat ? Yapp, of course wajah wajah mereka yang selama ini selalu bersama kita, suka duka ! Banyak orang bisa jadi temen kita, tapi hanya beberapa yang mampu menjadi sahabat kita. Apalagi macem fake friends, bejibun ! Yang datang karena ada maunya, dan pergi ketika kemauaannya udah kepenuhi
Rasanya nyesek, kayak asma level 10 ! Kesedak mie cabe level 6! Ngga enak bgt pas harus pisah sama sahabat - sahabat. Mimpi yang berbeda, menuntut kami utk berada di tempat yang berbeda, dan memaksa kami berdamai dengan jarak dan waktu yang entah sampai kapan. Awalnya aneh, strange, ketika mereka yang biasanya ada didepan mata dan bisa dilihat nyata, sekarang hanya bisa ditemukan lewat handphone dan social media. Tapi mereka selalu ada dalam setiap jejak rekam hidupku,
Berikut kenapa mereka selalu terekam dalam memori dan ingatanku :)
1. Sahabat ada dia yang datang, dan tetap tinggal
Banyak orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita, tetapi sahabat adalah mereka yang tetap tinggal dengan kita nggak peduli seperti apapun kita dan keadaan kita. Mereka yang datang tanpa maksud apa apa, dan hanya membawa ketulusan. Karena ketulusan itulah, mereka akan tetap tinggal bersama kita sekalipun kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai mereka harapkan. Mereka akan memahami itu sebagai suatu kewajaran, dan bukan alasan untuk meninggalkan bahkan menjelek - jelekkan kita di hadapan oranglain
2. Sahabat adalah mereka yang mampu mengingatkan, bukan membenarkan setiap langkah kita
Manusia melangkah, kadang benar kadang salah. Krn manusia bukan malaikat, manusia hanya manusia. Yang kadang salah. Sahabat yang baik, akan mengingatkan kita ketika kita melakukan kesalahan tanpa menghakimi atau mendikte kita. Sahabat akan memberikan kesempatan kita untuk memilih mana yang terbaik untuk kita, mendukung setiap pilihan kita, dan selalu siap menopang kita ketika pilihan yang kita pilih salah.
3. Sahabat adalah mereka yang percaya dan dapat dipercaya
Sahabat adalah mereka yang percaya pada kita nggak peduli apa yang orang bilang tentang kita, karena pada dasarnya mereka lebih mengerti tentang kita luar dalam. Mereka juga dapat dipercaya ketika kita menceritakan sebuah cerita untuk mereka simpan, bukan membeberkannya kepada orang lain. Kepercayaan itu mahal harganya, sekali sudah terlukai, tdk akan kembali seperti dulu lagi. Itu kenapa ada istilah forgiven but not forgotten.
Langganan:
Postingan (Atom)